Selasa, 06 Januari 2015

Contoh Beberapa Studi Kasus Telematika

1. Kasus perampokan dalam Taksi Express

Taksi curian Express yang digunakan untuk merampok penumpang tidak bisa dilacak keberadaannya. Menurut Pengamat Telematika Abimanyu, taksi Express sebenarnya sudah dilengkapi dengan sistem pelacakan lokasi / GPS (Global Positioning Systems) yang berbasis sentra atau Digital Dispatch System.
Untuk melacaknya keberadaan taksi atau kendaraan yang dicuri berikut adalah pendapat Abah sapaan Abimanyu ;
Poll cukup mencantumkan semua taksi yang sah serta nopolnya ke dalam dispatching server dan SMS
Polisi tinggal memantau pergerakan taksi, bila ada yang mencurigakan polisi tinggal SMS ke server nomor lambung atau nopol taksi ybs, dan server akan menjawab lokasi taksi ybs. Bila jawaban dari server tidak sesuai dengan kenyataan maka 100% itulah taksi yang dicari, bisa segera ditangkap
Ada baiknya argometer yang ada dihubungkan dengan GPS. Sehingga bila GPS mati maka Argo juga tidak mau berfungsi. Bila argo tidak berfungsi kecil kemungkinan penumpang mau naik taksi spt itu. Dengan demikian probabilitas taksi utk dapat melakukan kriminal semakin kecil
Ada baiknya pula taksi dipasangi RFID scanner yg dapat mendeteksi (secara unattended) sesama taksi dan kemudian melaporkan status tsb ke server kemudian pada server dibuatkan subrutin yg akan mengecek masing2 taksi.. bila hanya ada 1 laporan berarti taksi yang tidak melapor adalah taksi yang dicurigai, dan lokasinya langsung terdeteksi berdasarkan laporan taksi lain yang dekat itu.
Apabila tidak ada laporan DDS berarti besar kemungkinan pelaku telah merusak / menaklukan alat. Dan itu mudah terdeteksi pada tahap #1 sehingga cepat terdeteksi taksi mana yang dicurigai.
Tempat2 perparkiran sebaiknya dilengkapi black list check dan daftar taksi yang mencurigakan ini sebaiknya dapat diakses tempat2 parkir. Sehingga bila taksi kriminal tsb masuk ke salah satu perparkiran maka sistem akan mudah mendeteksinya utk kemudian melaporkan ke pusat.

http://www.lapantuju.com/2014/12/inilah-solusi-telematika-taksi-express-dipakai-kriminal/

2. Dampak Gadget Pada Anak Usia Dini
    Masa kecil adalah masa yang indah untuk mengenal dunia, untuk belajar berinteraksi secara langsung dan mengalami berbagai pertumbuhan. Berbagai interaksi face to face sangat dibutuhkan dalam perkembangan anak, sehingga nantinya, ia tidak mengalami kesulitan pada saat bersosialisasi dengan teman atau orang lain. Jika dari kecil manusia sudah terlalu banyak bergantung dengan gadget dan minim interaksi langsung, maka anak tersebut nantinya akan merasakan berbagai kendala dalam berinteraksi sosial.
    Beberapa tahun yang lalu gadget hanya banyak di pakai oleh para pembisnis dari kalangan menengah ke atas. Namun pada zaman sekarang, gadget tidak hanya dipakai oleh para pembisnis saja, banyak para remaja bahkan anak-anak pun telah banyak menggunakan gadget. Gadget memiliki fitur menarik yang ditawarkan dan seringkali membuat anak-anak cepat akrab dengannya. Anak-anak pun sekarang makin banyak menggunakan gadget hanya untuk memainkan game.
   Tak perlu cemas bila anak suka bermain gadget. Yang penting, terapkan aturan sejak dini dan perlakukan gadget sebagai alternatif sarana pembelajaran yang berbeda. Dan peran orang tua sangat penting dalam perkembangan teknologi yang sangat maju di zaman sekarang ini. Karena fasilitas yang disediakan oleh gadget tidak hanya menimbulkan dampak positif tetapi juga dapat menimbulkan dampak negatif juga.
      Berikut merupakan dampak negatif yang biasa langsung terjadi pada anak akibat pengaruh gadget:
Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di internet adalah pengetahuan yang terlengkap dan final.
Kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan.
Kemajuan teknologi juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi secara dangkal.
Mengalami penurunan konsentrasi.
Mempengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan.
Malas menulis dan membaca.
Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi Ekternal dan internal.

Tanggapan:
Teknologi gadget jelas memberi pengaruh terhadap perkembangan anak baik secara fisik, kognitif, emosi, sosial dan motorik. Terlalu sering anak berinteraksi dengan gadget dan juga dunia maya akan mempengaruhi daya pikir anak dan anak juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Namun, kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak, jika pemanfaatannya diimbangi dengan interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya.  Orang tua  juga harus selalu mengontrol penggunaan gadget si anak, jangan terlalu diberikan kebebasan yang berlebihan.  Dan juga melarangnya untuk membawa gadget ke sekolah, karena bisa menghambat proses pembelajarannya di sekolah.  Sebaiknya orang tua mengenalkan gadget pada anak pada usia setelah 5 tahun. Meskipun sebenarnya anak usia 2 sampai 4 tahun pun boleh diperkenalkan pada gadget, tetapi dengan catatan tentunya harus didampingi oleh orang tua.


dari kasus diatas bisa disimpulkan bahwa pemberian gadget kepada anak dibolehkan asal harus mendapatkan kontrol dari orang tua sehingga perkembangan otak sang anak nantinya tidak akan terhambat.

Sumber: http://leoleanie.blogspot.com/2014/01/dampak-dan-pengaruh-gadget-bagi-anak.html

3. Contoh Studi Kasus Telematika dalam Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan peranan telematika cukup penting. Dalam dunia pendidikan ini peranan telematika dapat membuat kemajuan dunia pendidikan dan mempermudah dalam dunia pendidikan untuk proses pembelajaran.

E-learning merupakan contoh dari berkembangnya dunia pendidikan dari cara konvensional (tatap muka di kelas) ke cara yang lebih terbuka melalui internet. Hal ini dapat terjadi karena adanya teknologi telematika yang dapat menghubungkan pengajar dengan muridnya. Kegiatan seperti memberikan materi belajar, melakukan ujian, mengirim tugas, mengecek nilai dapat dilakukan secara elektronik. Perkembangan e-learning didukung dengan banyaknya web bernuansa pendidikan yang dibangun sehingga memudahkan pengaksesan pendidikan oleh siapapun yang ingin belajar tanpa dibatasi oleh umur dan gender.

Perkembangan e-learning didukung dengan banyaknya website bernuansa pendidikan yang dibangun sehingga memudahkan pengaksesan pendidikan oleh siapapun yang ingin belajar tanpa dibatasi oleh umur, gender dan waktu.

Dampak Positif :
- Proses belajar mengajar bisa di lakukan di mana saja.
- Menjadikan proses belajar mengajar menjadi jauh lebih mudah, karena materi disampaikan dengan    variasi yang menarik.
- Tidak perlu bertatap muka dengan pengajar, cukup mengakases materinya melalui internet.
- Membuat jarak yang sangat jauh jadi terasa dekat serta tidak ada batasan waktu dan tempat.
- Membuat manusia akan selalu belajar dengan teknologi dan mengikuti perkembangan zaman.
- Memudahkan dalam pencarian informasi mengenai pelajaran, jurnal ilmiah, makalah bahkan untuk    kuliah jarak jauh.
- Hemat biaya dan waktu.
- Tidak terbatas ruang dan waktu.
- Standarisasi materi.
- Otomatisasi administrasi.
- Materi dapat diakses dimana saja.
- Meringkas segalanya. contoh, kita tidak harus membawa banyak buku diktat.


Sumber :
http://mildsend.wordpress.com/2013/01/02/peranan-telematika-dalam-bidang-pendidikan/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/10/pengantar-telematika-26/
http://keyropisabatian.blogspot.com/2013/10/study-kasus-pengantar-telematika.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar