Akhirnya
kesampean juga saya menginjakkan kaki saya di daerah timur Indonesia walaupun
belum paling timur sih hehhee. Saya akan bebagi cerita dan tips bagi yang ingin
traveling ke pulau Ambon Maluku. Pertama anda harus siapkan dana yang cukup
banyak apabila anda ingin naik pesawat karena p panda harus siapkan dana kurang
lebih 2jutaan dan biaya makan disini agak sedikit mahal. Dan langsung saja saat
kita berangkat dari bandara sukarno hatta kita menempuh waktu kurang lebih 4
jam dan waktu yang ini terbayar kan ketika anda ingin mendarat di Bandar udara
Pattimura. Sesampai di Ambon saya langsung mencari sebuah penginapan untuk
beristirahat sejenak untuk memulihkan badan. Pada hari pertama saya langsung
saja menuju pulau seram yang kurang lebih satu jam dari pulau ambon apabila
kita naik kapal cepat, saya pun naik yang paling atas biar bias melihat
pemandangan laut yang sangat jernih dan belom terjamah oleh ke isengan manusia.
Setelah kapal jalan saya pun kaget dan tidak percaya pemandangan sebuah
gerombolan lumba – lumba menghapiri kapal kami dan berenang tidak jauh dari
kapal kami mereka melakukan atraksi seperti melomoat di udara, sungguh
pemandangan yang jarang saya alami. Setelah saya tiba di pulau ini ternyata disini
ada suku nuaulu disini saya sedikit kaget karena mereka ritual dengan cara
memenggal kepala tapi setelah saya sampe ternyata warga disini baik – baik,
ciri khas suku ini para pemuda memakai kain berwarna merah yang artinya sudah
dewasa dan bias berumah tangga tp ritual ini sudah idak lagi dipake dengan cara mememggal kepala
tapi diganti kepala kuskus. Setalah saya puas berjalan saya pulang ke
penginapan.
Kesesokan hari saya berkeliling di kota ambon Pantai Namalatu, di Latuhalat· Pantai Santai, di Latuhalat
· Tanjung Nusaniwe, di Nusaniwe
· Pintu Kota, di Airlouw
· Pantai dan gua bawah laut di Desa Hukurila
· Tempayan Sopi, didesa Soya
· Batu Layar, didesa Larike
· Gong Perdamaian Dunia di pusat Kota/ACC (Ambon City Centre)
Dan terakhir saya berkunjung di benteng Amsterdam dan masjid wepau yang letaknya tidak jauh dari benteng ini, betapa kagetnya saya ketika saya membaca prasasti masjid ini ternya masjid ini dibangun tahun 1414 dan masjid ini pindah sendiri sejauh 6km pada tahun 1614 tanpa mengurangi peralatan ibadahnya bahkan sampai kagetnya lagi saya ternyata masjid ini dibangun tanpa
Sekian
traveling saya di pulau Ambon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar