Kamis, 07 November 2013

Pilihan Kata dan Kallimat Efektif.

A. Kata dan Pilihan Kata
1. Pengertian kata dan pilihan kata
            Kata adalah suatu unit dari suatu huruf bahasa yang mengandung beberapa arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.
Diksi atau pilihan kata berkaitan dengan kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu, dengan memilih beberapa kata-kata atau menggunakan ungkapan yang tepat  baik digunakan dalam suatu situasi.
Menurut  KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Menurut Gorys Keraf (2002) mengemukakan beberapa point penting tentang diksi antaranya, pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata–kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa–nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar .

2. Upaya Pengindonesiaan
Perkembangan Bahasa Indonesia dalam sejarah berawal dari penggunaan bahasa itu sebagai lingua franca (bahasa perantara)  berlanjut dalam sejarah bangsa Indonesia dengan dikukuhkan dalam UUD 1945 sebagai bahasa persatuan dan bahasa resmi atau bahasa negara.
Di dalam upaya pengIndonesiaan, memang ada beberapa tahap yang dilakukan. Tahap itu antara lain adalah penerjemahan dan penyerapan. Penerjemaahan dilakukan dengan memanfaatkan antara lain, kosakata Bahasa Indonesia sebagai padanannya. Ada pertimbangan dalam penerjemahan itu, yakni ketepatan terjemahan dengan konsepnya. hal ini penting agar istilah terjemahan itu tidak berbeda dengan konsep istilah asingnya. caranya dapat dilakukan melalui terjemahan kata perkata (harafiah) ataupun melalui pengalhan konsepnya.

3. Imbuhan dari bahasa asing
 a. Berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu: -man, -wan, -wati.      
·         Seniman
·         Cendekiawan
·         Peragawati
b. Berasal dari bahasa Arab, yaitu: -i, -wi, -iah.
·         Insani
·         Surgawi
·         Duniawiah
c. Berasal dari bahasa Inggris, yaitu: -is, -istis, -isasi.
·         Praktis
·         Materialistis
·         Spesialisasi

4. Hubungan makna kata sinonim, homonim, hiponim, polisemi, antonim .
1. Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama.
a. Yang sama maknanya : bisa – mampu
Contoh kalimat : Karawan itu bisa menyelesaikan pekerjaannya dan mampu dikerjakan dengan cepat dan baik.
2. Antonim adalah kata-kata yang berlawanan makna.
Contoh : Besar – kecil, siang – malam, panjang-pendek.
Antonim juga dibagi – bagi lagi menjadi:
a.Antonim kembar :Putra-putri,dewa-dewi,pemuda-pemudi.
b.Antonim gradual :Panjang-pendek,tinggi-rendah,tua-muda.
c.Antonim relasional :Suami-istri,guru-murid,penjual-pembeli.
d.Antonim majemuk :Emas-perak,gelang-kalung,pintu-jendela,dan sebagainya
e.Antonim hierarkis :Jendral-kopral,kilometer-meter,dan sebagainya.
3. Homonim  adalah dua kata atau lebih yang ejaannya dan lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh kalimat : bulan ini kakak saya akan menikah, bulan malam ini tidak bersinar terang seperti biasanya.
4. Polisemi  adalah satu kata yang memiliki makna banyak.
Contoh kalimat :
5. Hiponim dan Hipernim
Hiponim yaitu kata-kata tingkatnya ada di bawah kata yang menjadi superordinat (umum), hipernim (kelas atas) adalah sebaliknya (khusus).
Contoh : kata BUNGA merupakan hiponim
Sedangkan mawar, melati anggrek, dst adalah hipernim.

B. Kalimat Efektif
1. Pengertian kalimat efektif
    Kalimat ialah satuan bahasa terkecil, dalam berbentuk lisan atau tulisan yang memiliki subjek dan predikat.
    Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian edektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:
1. Kalimat efektif menurut Rahayu (2007) adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.
2. Kalimat efektif menurut Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan (2001) adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)
3. Kalimat efektif menurut arifin (1989) adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
4. Kalimat efektif menurut Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi (2009) adalah sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.

2. Hal yang berhubungan dengan kalimat efektif
A. Penggunaan Kata yang Mengalami Perubahan Makna
     Penggunaan kata yang mengalami perubahan makna penggunaannya,kata sering mengalami perubahan makna. Perubahan tersebut sering terjadi karena pergeseran konotasi,rentang masa penggunaan,jarak dan lain-lain.
Beberapa macam-macam perubahan makna:
a. Menyempit/spesialisasi adalah kata yang pada awalnya penggunaannya bias dipakai untuk berbagai hal umum,tetapi penggunaannya saat ini hanya terbatas untuk satu keadaan saja.
b. Meluas/generalisasi adalah penggunaan kata ini berkebalikan dengan pengertian menyempit.
c. Amelioratif ialah kata yang memiliki makna kurang baik, kurang positif,dan tidak menguntungkan.
d. Peyoratif adalah makna kata sekarang mengalami penurunan nilai rasa kata daripada makna kata pada awal pemakaiannya.
e. Asosiasi adalah kata-kata dengan makna-makna yang muncul karena persamaan sifat. Sering kita mendengar kalimat “hati-hati dengan tukang catut itu
 f. Sinestesia, perubahan makna terjadi karena pertukaran tanggapan antara dua indera,misalnya dari indera pengecap keindera penglihatan.

3. Contoh kalimat efektif
1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh: Amir pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar.

2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh: Mahasiswiayang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. 

3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku.

4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh: Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.

5.Kesatuan atau Kepaduan
 Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. 
Contoh:Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)

6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

Referensi :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar