A.
Kata dan Pilihan Kata
1. Pengertian kata dan pilihan kata
Kata adalah suatu unit dari suatu
huruf bahasa yang mengandung beberapa arti dan terdiri dari satu atau lebih
morfem. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.
Diksi
atau pilihan kata berkaitan dengan kata mana yang dipakai untuk menyampaikan
suatu, dengan memilih beberapa kata-kata atau menggunakan ungkapan yang
tepat baik digunakan dalam suatu
situasi.
Menurut KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai
pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari
pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi
kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Menurut
Gorys Keraf (2002) mengemukakan beberapa point penting tentang diksi antaranya,
pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata–kata mana yang harus dipakai
untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata–kata yang
tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan, dan gaya mana yang paling baik
digunakan dalam suatu situasi.
Pilihan
kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa–nuansa makna
dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang
sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pendengar .
2.
Upaya Pengindonesiaan
Perkembangan
Bahasa Indonesia dalam sejarah berawal dari penggunaan bahasa itu sebagai
lingua franca (bahasa perantara)
berlanjut dalam sejarah bangsa Indonesia dengan dikukuhkan dalam UUD
1945 sebagai bahasa persatuan dan bahasa resmi atau bahasa negara.
Di
dalam upaya pengIndonesiaan, memang ada beberapa tahap yang dilakukan. Tahap
itu antara lain adalah penerjemahan dan penyerapan. Penerjemaahan dilakukan
dengan memanfaatkan antara lain, kosakata Bahasa Indonesia sebagai padanannya.
Ada pertimbangan dalam penerjemahan itu, yakni ketepatan terjemahan dengan
konsepnya. hal ini penting agar istilah terjemahan itu tidak berbeda dengan
konsep istilah asingnya. caranya dapat dilakukan melalui terjemahan kata
perkata (harafiah) ataupun melalui pengalhan konsepnya.
3.
Imbuhan dari bahasa asing
a. Berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu: -man,
-wan, -wati.
·
Seniman
·
Cendekiawan
·
Peragawati
b. Berasal dari bahasa Arab, yaitu: -i, -wi,
-iah.
·
Insani
·
Surgawi
·
Duniawiah
c. Berasal dari bahasa Inggris, yaitu: -is,
-istis, -isasi.
·
Praktis
·
Materialistis
·
Spesialisasi
4.
Hubungan makna kata sinonim, homonim, hiponim, polisemi, antonim .
1.
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama.
a.
Yang sama maknanya : bisa – mampu
Contoh
kalimat : Karawan itu bisa menyelesaikan pekerjaannya dan mampu dikerjakan
dengan cepat dan baik.
2.
Antonim adalah kata-kata yang berlawanan makna.
Contoh
: Besar – kecil, siang – malam, panjang-pendek.
Antonim
juga dibagi – bagi lagi menjadi:
a.Antonim
kembar :Putra-putri,dewa-dewi,pemuda-pemudi.
b.Antonim
gradual :Panjang-pendek,tinggi-rendah,tua-muda.
c.Antonim
relasional :Suami-istri,guru-murid,penjual-pembeli.
d.Antonim
majemuk :Emas-perak,gelang-kalung,pintu-jendela,dan sebagainya
e.Antonim
hierarkis :Jendral-kopral,kilometer-meter,dan sebagainya.
3.
Homonim adalah dua kata atau lebih yang
ejaannya dan lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh
kalimat : bulan ini kakak saya akan menikah, bulan malam ini tidak bersinar
terang seperti biasanya.
4.
Polisemi adalah satu kata yang memiliki
makna banyak.
Contoh
kalimat :
5.
Hiponim dan Hipernim
Hiponim
yaitu kata-kata tingkatnya ada di bawah kata yang menjadi superordinat (umum),
hipernim (kelas atas) adalah sebaliknya (khusus).
Contoh
: kata BUNGA merupakan hiponim
Sedangkan
mawar, melati anggrek, dst adalah hipernim.
B.
Kalimat Efektif
1.
Pengertian kalimat efektif
Kalimat ialah satuan bahasa terkecil, dalam
berbentuk lisan atau tulisan yang memiliki subjek dan predikat.
Efektif mengandung pengertian tepat guna,
artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian
edektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa
tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa
definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:
1.
Kalimat efektif menurut Rahayu (2007) adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi
syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus
hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri
pembaca.
2.
Kalimat efektif menurut Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan (2001) adalah kalimat yang
benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.
(Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)
3.
Kalimat efektif menurut arifin (1989) adalah kalimat yang memenuhi kriteria
jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
4.
Kalimat efektif menurut Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi (2009) adalah sebagai
kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami
oleh pembaca.
2. Hal yang berhubungan dengan kalimat efektif
A.
Penggunaan Kata yang Mengalami Perubahan Makna
Penggunaan kata yang mengalami perubahan
makna penggunaannya,kata sering mengalami perubahan makna. Perubahan tersebut
sering terjadi karena pergeseran konotasi,rentang masa penggunaan,jarak dan
lain-lain.
Beberapa
macam-macam perubahan makna:
a.
Menyempit/spesialisasi adalah kata yang pada awalnya penggunaannya bias dipakai
untuk berbagai hal umum,tetapi penggunaannya saat ini hanya terbatas untuk satu
keadaan saja.
b.
Meluas/generalisasi adalah penggunaan kata ini berkebalikan dengan pengertian
menyempit.
c.
Amelioratif ialah kata yang memiliki makna kurang baik, kurang positif,dan
tidak menguntungkan.
d.
Peyoratif adalah makna kata sekarang mengalami penurunan nilai rasa kata
daripada makna kata pada awal pemakaiannya.
e.
Asosiasi adalah kata-kata dengan makna-makna yang muncul karena persamaan
sifat. Sering kita mendengar kalimat “hati-hati dengan tukang catut itu
f. Sinestesia, perubahan makna terjadi karena
pertukaran tanggapan antara dua indera,misalnya dari indera pengecap keindera
penglihatan.
3. Contoh kalimat efektif
1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur
gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat
efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh: Amir pergi ke sekolah, kemudian
kerumah temannya untuk belajar.
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan
Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai
menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh: Mahasiswiayang kuliah di perguruan
tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah.
3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya
adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap
tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:Karena tidak diajak, dia tidak ikut
belajar bersama di rumahku.
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah
dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh: Untuk menghemat waktu, kami teruskan
acara ini.
5.Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam
kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:Kita harus mengembalikan kepribadian
orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan
yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke
pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan
secara luwes. (efektif)
Referensi
:
A.
Kata dan Pilihan Kata
1. Pengertian kata dan pilihan kata
Kata adalah suatu unit dari suatu
huruf bahasa yang mengandung beberapa arti dan terdiri dari satu atau lebih
morfem. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.
Diksi
atau pilihan kata berkaitan dengan kata mana yang dipakai untuk menyampaikan
suatu, dengan memilih beberapa kata-kata atau menggunakan ungkapan yang
tepat baik digunakan dalam suatu
situasi.
Menurut KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai
pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan
gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari
pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi
kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Menurut
Gorys Keraf (2002) mengemukakan beberapa point penting tentang diksi antaranya,
pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata–kata mana yang harus dipakai
untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata–kata yang
tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan, dan gaya mana yang paling baik
digunakan dalam suatu situasi.
Pilihan
kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa–nuansa makna
dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang
sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pendengar .
2.
Upaya Pengindonesiaan
Perkembangan
Bahasa Indonesia dalam sejarah berawal dari penggunaan bahasa itu sebagai
lingua franca (bahasa perantara)
berlanjut dalam sejarah bangsa Indonesia dengan dikukuhkan dalam UUD
1945 sebagai bahasa persatuan dan bahasa resmi atau bahasa negara.
Di
dalam upaya pengIndonesiaan, memang ada beberapa tahap yang dilakukan. Tahap
itu antara lain adalah penerjemahan dan penyerapan. Penerjemaahan dilakukan
dengan memanfaatkan antara lain, kosakata Bahasa Indonesia sebagai padanannya.
Ada pertimbangan dalam penerjemahan itu, yakni ketepatan terjemahan dengan
konsepnya. hal ini penting agar istilah terjemahan itu tidak berbeda dengan
konsep istilah asingnya. caranya dapat dilakukan melalui terjemahan kata
perkata (harafiah) ataupun melalui pengalhan konsepnya.
3.
Imbuhan dari bahasa asing
a. Berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu: -man,
-wan, -wati.
·
Seniman
·
Cendekiawan
·
Peragawati
b. Berasal dari bahasa Arab, yaitu: -i, -wi,
-iah.
·
Insani
·
Surgawi
·
Duniawiah
c. Berasal dari bahasa Inggris, yaitu: -is,
-istis, -isasi.
·
Praktis
·
Materialistis
·
Spesialisasi
4.
Hubungan makna kata sinonim, homonim, hiponim, polisemi, antonim .
1.
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama.
a.
Yang sama maknanya : bisa – mampu
Contoh
kalimat : Karawan itu bisa menyelesaikan pekerjaannya dan mampu dikerjakan
dengan cepat dan baik.
2.
Antonim adalah kata-kata yang berlawanan makna.
Contoh
: Besar – kecil, siang – malam, panjang-pendek.
Antonim
juga dibagi – bagi lagi menjadi:
a.Antonim
kembar :Putra-putri,dewa-dewi,pemuda-pemudi.
b.Antonim
gradual :Panjang-pendek,tinggi-rendah,tua-muda.
c.Antonim
relasional :Suami-istri,guru-murid,penjual-pembeli.
d.Antonim
majemuk :Emas-perak,gelang-kalung,pintu-jendela,dan sebagainya
e.Antonim
hierarkis :Jendral-kopral,kilometer-meter,dan sebagainya.
3.
Homonim adalah dua kata atau lebih yang
ejaannya dan lafalnya sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh
kalimat : bulan ini kakak saya akan menikah, bulan malam ini tidak bersinar
terang seperti biasanya.
4.
Polisemi adalah satu kata yang memiliki
makna banyak.
Contoh
kalimat :
5.
Hiponim dan Hipernim
Hiponim
yaitu kata-kata tingkatnya ada di bawah kata yang menjadi superordinat (umum),
hipernim (kelas atas) adalah sebaliknya (khusus).
Contoh
: kata BUNGA merupakan hiponim
Sedangkan
mawar, melati anggrek, dst adalah hipernim.
B.
Kalimat Efektif
1.
Pengertian kalimat efektif
Kalimat ialah satuan bahasa terkecil, dalam
berbentuk lisan atau tulisan yang memiliki subjek dan predikat.
Efektif mengandung pengertian tepat guna,
artinya sesuatu akan berguna jika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian
edektif dalam kalimat adalah ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa
tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula.
Beberapa
definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa:
1.
Kalimat efektif menurut Rahayu (2007) adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi
syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus
hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri
pembaca.
2.
Kalimat efektif menurut Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan (2001) adalah kalimat yang
benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.
(Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan: 2001)
3.
Kalimat efektif menurut arifin (1989) adalah kalimat yang memenuhi kriteria
jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
4.
Kalimat efektif menurut Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi (2009) adalah sebagai
kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami
oleh pembaca.
2. Hal yang berhubungan dengan kalimat efektif
A.
Penggunaan Kata yang Mengalami Perubahan Makna
Penggunaan kata yang mengalami perubahan
makna penggunaannya,kata sering mengalami perubahan makna. Perubahan tersebut
sering terjadi karena pergeseran konotasi,rentang masa penggunaan,jarak dan
lain-lain.
Beberapa
macam-macam perubahan makna:
a.
Menyempit/spesialisasi adalah kata yang pada awalnya penggunaannya bias dipakai
untuk berbagai hal umum,tetapi penggunaannya saat ini hanya terbatas untuk satu
keadaan saja.
b.
Meluas/generalisasi adalah penggunaan kata ini berkebalikan dengan pengertian
menyempit.
c.
Amelioratif ialah kata yang memiliki makna kurang baik, kurang positif,dan
tidak menguntungkan.
d.
Peyoratif adalah makna kata sekarang mengalami penurunan nilai rasa kata
daripada makna kata pada awal pemakaiannya.
e.
Asosiasi adalah kata-kata dengan makna-makna yang muncul karena persamaan
sifat. Sering kita mendengar kalimat “hati-hati dengan tukang catut itu
f. Sinestesia, perubahan makna terjadi karena
pertukaran tanggapan antara dua indera,misalnya dari indera pengecap keindera
penglihatan.
3. Contoh kalimat efektif
1. Kesepadanan
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur
gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat
efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.
Contoh: Amir pergi ke sekolah, kemudian
kerumah temannya untuk belajar.
2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan
Kata
Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai
menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)
Contoh: Mahasiswiayang kuliah di perguruan
tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah.
3.Kehematan
Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya
adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap
tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh:Karena tidak diajak, dia tidak ikut
belajar bersama di rumahku.
4. Kelogisan
Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah
dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh: Untuk menghemat waktu, kami teruskan
acara ini.
5.Kesatuan atau Kepaduan
Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam
kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
Contoh:Kita harus mengembalikan kepribadian
orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)
6. Keparalelan atau Kesejajaran
Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan
yang digunakan dalam kalimat itu.
Contoh:
Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke
pinggir jalan. (efektif)
Harga sembako dibekukan atau dinaikkan
secara luwes. (efektif)
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar